Masih Seperti Dulu
Kamu masih secantik dulu, meskipun orang berkata kamu sangat
jelek dengan wajah tak berbentuk.
Kamu masih se seksi dulu, se seksi Dian Sastro meskipun
lekukan tubuhmu sudah tertutup lemak.
Senyummu masih seindah dulu, senyuman yang selalu
menginjeksikan semangat di taip-tiap hariku bersamamu.
Kulitmu masih semulus dulu, coklat indah bak kulit sawo
matang meskipun sudah tertutup luka bakarmu.
Larimu masih sekencang dulu, ya, sekencang saat kau
mengejarku dulu meskipun kau memakai kursi roda sekarang.
Kau masih setinggi dulu, setinggi kau memelukku dan selalu
mencoba untuk mencium bibirku meskipun kakimu tak kuat untuk berdiri.
Rambutmu masih sehitam dan selebat dulu sayang, meskipun
sudah mulai rontok karena penyakit tumor ganas yang bersarang di kepalamu.
Jika kita punya anak, anak kita sekarang pasti sudah menjadi
astronot. Ya, seperti yang selalu kau ceritakan kepadaku.
Hai sayang, aku harap kamu bisa mendengarkan, membaca ini
mungkin? Meskipun itu tak mungkin.
Aku mencintaimu dalam suka maupun duka, menyayangimu dalam
kurang maupun lebihmu, melihatmu begitu indah, karena memang kamu terlalu indah
untuk hanya dilihat. Tetaplah bersamaku sayang untuk tetap memberikan semangat
kepadaku tiap harinya. Berikan aku waktu untuk membahagiakanmu sebelum akhir
hayatmu ataupun membahagiakanku dengan bersamamu sebelum akhir hayatku.
Aku masih mencintaimu dalam derita maupun bahagia. Seperti
dulu.
0 komentar:
Posting Komentar